Sensor
Sensor inframerah dan Fototransistor.
- LED inframerah di gunakan sebagai transmitter yang selalau mengirimkan sinyal pada Fototransistor. Dan Fototransistor berfungsi sebagai receiver
- Fototransistor ini memiliki karakteristik bahwa bila ada cahaya yang masuk melalui jendela fototransistor maka akan diubah menjadi arus listrik. Arus listrik ini adalah arus Basis
Gambar LED inframerah & fototransistor
- Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah fototransistor akan ditembak secara terus menerus oleh cahaya infrared, apabila nanti barang yang akan dipindahkan dengan menggunakan conveyor memotong cahaya tersebut maka fototransistor tidak akan bekerja sehingga sensor cahaya yang terhubung dengan PLC tersebut akan memberikan informasi untuk memberi perintah pada bagian lain sesuai dengan order kerja yang ada pada PLC.
- Proses penghitungannya dilakukan dengan mendeteksi adanya perpotongan pada jalur infrared
- Setiap perpotongan akan memberikan perubahan kondisi logika dari 0 ke 1 selama selang waktu tertentu
- Perubahan kondisi logika ini yang digunakan sebagai acuan perhitungan
- Sensor ini diletakkan pada jalur yang akan dilewati barang hasil produksi yang dipindahkan melalui conveyor.
Gambaran
sederhana alat
Prinsip
kerja :
- Tombol start di tekan maka akan menghidupkan motor 1 dan konveyor box akan berjalan hingga sensor Box mendeteksi adanya box.
- Pada saat Sensor Box mendeteksi adanya box maka motor 1 akan berhenti, lalu kemudian motor 2 hidup dan menjalankan konveyor buah.
- Pada saat Sensor Buah mendeteksi adanya buah yang lewat maka counter akan mulai menghitung. Jika jumplah buah yang lewat telah memenuhi jumplah yang di tentukan maka counter akan melakukan reset.
- Pada saat box telah penuh maka konveyor buah akan berhenti, lalu kemudian konveyor Box akan kembali berjalan.
- Begitu seterusnya hingga tombol Stop di tekan
 post by :
Candra Adi Novianto (111113004)
  
Sensor Garis – Prinsip Kerja Sensor Garis menggunakan Photodioda dan LDR
[by:mfnst]
Sensor garis sering digunakan
pada robot line follower (line tracking) yang berfungsi mendeteksi warna garis
hitam dan putih. Sensor ini biasa dibuat dari LED sebagai pemancar cahaya lalu
LDR ataupun photodioda sebagai sensor. Dengan memanfaatkan sifat pemantulan
cahaya yang berbeda dari berbagai macam warna dan diaplikasikan pada rangkaian
pembagi tegangan akan bisa dibedakan warna hitam dan putih. Output dari
sensor garis nantinya dihubungkan ke komparator atau langsung ke mikrokontroler
yang mempunyai fitur adc.
Sebelum membahas cara kerja
sensor garis, harus diketahui dulu sifat dari sensor yang dipakai baik itu
Photodioda ataupun LDR.
Prinsip
Kerja Sensor Garis
Sifat Pemantulan cahaya yang
berbeda dari warna.
LED Pada sensor garis berfungsi
sebagai pengirim cahaya ke garis untuk dipantulkan lalu dibaca sensor
(photodioda ataupun LDR). Sifat pemantulan cahaya yang berbeda dari berbagai
macam warna digunakan dalam hal ini. Ketika LED memancarkan cahaya ke bidang
berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna
putih tersebut. Sebaliknya, ketika LED memancarkan cahaya ke bidang berwarna
gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut,
sehingga cahaya yang sampai ke sensor (photodioda atau LDR) sedikit. Karena
perbedaan cahaya yang diterima oleh sensor akan menyebabkan hambatan yang  berbeda pula di dalam sensor maka prinsip ini
yang digunakan untuk membedakan pembacaan garis. Gambar dibawah ini adalah
ilustrasi mekanisme pemantulan cahaya sensor garis.
Gambar: Mekanisme Pemantulan Cahaya Sensor Garis
Rangkaian Pembagi tegangan
Gambar: Rangkaian Pembagi Tegangan dan Rumus
Berdasarkan Gambar dan rumus
diatas maka diketahui bahwa
•                    
Saat Rbottom sangat besar maka keluaran
Vout=Vin
•                    
Saat Rbottom sangat kecil maka keluaran
Vout=0
•                    
Vout Berbanding lurus dengan Rbottom
Pada penggunaanya di sensor
garis, Rbottom diganti menggunakan sensor (photodioda ataupun LDR).  Dengan berubahnya resistansi saat sensor
mendeteksi warna berbeda maka Vout pun akan ikut berubah seiring perubahan
pendeteksian warna. Perubahan tegangan Vout inilah yang akan digunakan sebagai
pembeda warna. 
Cara kerja sensor garis
Berikut ilustrasi kerja dari
sensor garis
Gambar: Ilustrasi kerja Sensor Garis
Saat
sensor pada garis putih, maka sensor akan terkena banyak cahaya
sehingga nilai resistansinya akan sangat kecil atau dapat diabaikan. Karena
Rsens sangat kecil maka Vout=0.
Saat
sensor pada garis hitam, maka sensor akan tidak terkena cahaya
sehingga nilai resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga.
Karena Rsens sangat besar maka Vout= Vin
Dengan arti kata dengan rangkaian diatas
perubahan Vout berbanding lurus dengan cahaya. Untuk membuat rangkaian dengan
Vout berbanding terbalik dengan perubahan cahaya hanya dengan mengganti letak
sensor berada dekat dengan Vin.
Seperti dibahas diatas Saat
Sensor mendeteksi warna berbeda maka Vout pun akan ikut berubah. Perubahan Vout
inilah yang akan digunakan sebagai pembeda warna hitam dan putih baik dengan
menggunakan komparator ataupun dengan menggunakan ADC internal mikrokontroler. 
 
by: xaverius beny s & andreas hargo 111113003-111113023
Pendeteksi uang sederhana
memodifikasi sebuah mouse bekas untuk menjadi sebuah alat pendeteksi uang palsu yang efektif dan murah. Cara kerja alat ini adalah dengan merekam pola pantul pada uang asli dan menyimpannya di komputer, maka uang palsu yang discan dengan prototipe alat ini kemudian akan berhasil dideteksi dengan baik.
![Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ] Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ]](http://tech19.files.wordpress.com/2009/11/mouse1.jpg?w=401&h=302)
Uang asli akan discan dengan resolusi s/d 30 X 30 pixels. Namun demikian penggunaannya saat ini hanya terbatas pada uang koin saja karena resolusinya yang terbatas pula.
Prinsip yang sama sebenarnya bisa diterapkan untuk webcam, namun mouse lebih murah dan mampu menghasilkan alat yang memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Namun tidak semua jenis mouse dianjurkan untuk dipergunakan. Mouse lama jenis led dan infrared lebih baik hasilnya jika dibandingkan mouse jenis laser karena mouse laser menghasilkan image yang jauh lebih lebar.
![Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ] Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ]](http://tech19.files.wordpress.com/2009/11/mouse2.jpg?w=398&h=304)
Jadi jangan terburu membuang mouse bekas anda, mungkin ada manfaat lain dari sensor mouse bekas anda untuk keperluan selain pendeteksi uang palsu.
![Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ] Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ]](http://tech19.files.wordpress.com/2009/11/mouse1.jpg?w=401&h=302)
Uang asli akan discan dengan resolusi s/d 30 X 30 pixels. Namun demikian penggunaannya saat ini hanya terbatas pada uang koin saja karena resolusinya yang terbatas pula.
Prinsip yang sama sebenarnya bisa diterapkan untuk webcam, namun mouse lebih murah dan mampu menghasilkan alat yang memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Namun tidak semua jenis mouse dianjurkan untuk dipergunakan. Mouse lama jenis led dan infrared lebih baik hasilnya jika dibandingkan mouse jenis laser karena mouse laser menghasilkan image yang jauh lebih lebar.
![Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ] Inilah Alat Pendeteksi Uang Palsu Dari Mouse Bekas [ www.BlogApaAja.com ]](http://tech19.files.wordpress.com/2009/11/mouse2.jpg?w=398&h=304)
Jadi jangan terburu membuang mouse bekas anda, mungkin ada manfaat lain dari sensor mouse bekas anda untuk keperluan selain pendeteksi uang palsu.
by: xaverius beny s & andreas hargo 111113003-111113023
 
 sensor sidik jari
Manusia pada dasarnya memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai identitas diri. Hal ini perlu didukung oleh teknologi. Teknologi yang dapat mendukung hal tersebut disebut sebagai biometrik.
Biometrik adalah metode untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau perilakunya. biometrik memang kini mulai jadi trend. Pilihannya kian beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris dari mata. Dan pada makalah ini akan dibahas system biometric untuk absensi sidik jari
A.Pengertian dan proses kerja pada absensi sidik jari
Absen sidik jari adalah suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin dengan bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas,kelompok meupun instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus dengan teknologi terdepan saat ini. Mesin ini biasanya memilki kapasitas memori yang besar dan dilengkapi dengan fitur canggih, seperti : USB Flash, Disk, Web Server, Schedule Bell, SMS Message, Workcode, Function Key,dll
B.Tehnik pembacaan sidik jari
Scanning sidik jari dilakukan dengan alat elektronik (dalam hal ini mesin absensi sidik jari). Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment atau pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan dalam memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae. Pada saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari.
Alat absensi sidik jari maupun sensor sidik jari yang digunakan untuk keperluan lain seperti akses kontrol mempunyai beberapa tehnik pembacaan sidik jari. Tehnik pembacaan sidik jari oleh mesin absensi sidik jari tersebut antara lain :
1. Optis
Dengan tehnik ini, pola sidik jari direkam atau discan dengan menggunakan cahaya. Alat perekam (fingerprint scanner) yang digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk meletakkan ujung jari disebut permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area, terdapat lampu atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung jari ditangkap oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tersebut ke dalam memori.
Kelemahan metode ini adalah hasil scanning sangat tergantung dari kualitas sidik jari. Jika kualitas sidik jari miskin (poor) atau luka, maka kualitas hasil pembacaan akan tidak bagus. Kelemahan lain adalah tehnik ini bisa diakali dengan jari palsu. Tapi tehnik ini mempunyai keuntungan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
2. Ultra Sonik
Tehnik ini hamper sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia kedokteran. Dalam tehnik ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan transducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan energi tersebut ditangkap menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari yang dibaca. Dengan cara ini, tangan yang kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.
3. Kapasitans
Tehnik ini menggunakan cara pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan area berfungsi sebagai lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng kapasitor lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada sidik jari, maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda. Kelemahan ini adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk menghilangkan listrik statis ini, tangan harus digrounding.
4. Thermal
Tehnik ini menggunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) 
dengan valley (lembah) sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Cara
 yang dilakukan adalah dengan menggosokkan ujung jari (swap) ke scan 
area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, 
suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan.
Demikian beberapa tehnik pembacaan mesin absensi sidik jari
C.Teknik penyimpanan pada mesin absen sidik jari.
Setelah proses registrasi atau pendaftaran sidik jari pada mesin 
absensi sidik jari,atau mesin sidik jari yang difungsikan untuk fungsi 
lain, maka citra atau pola sidik jari akan disimpan. Dalam proses 
penyimpanan citra atau pola sidik jari.
Terdapat beberapa teknik 
penyimpanan antara lain,
1.      Data sidik jari disimpan di dalam perangkat alat absensi sidik jari.
Cara ini disebut sabagai pendapat desentralisasi. Biasanya terjadi 
pada mesin sidik jari tipe standalone, yakni mesin sidik jari yang dalam
 pengoperasiannya bisa berjalan tanpa harus terhubung dengan komputer. 
Data akan tersimpan pada memori yang ada pada mesin.
Keuntungan metode ini adalah adanya kecepatan dalam proses 
pencocokan serta mesin absensi sidik jari bisa diletakan di tempat yang 
jauh dari computer. Kelemahannya dalah kapasitas yang terbatas sesuai 
dengan besar memori yang disediakan oleh mesin.
Saat ini sudah tersedia mesin absensi sidik jari yang mampu menampung sampai 5000 sidik jari atau lebih.
2.      Data sidik jari disimpan pada database di computer.
Cara ini disebut sebagai cara sentrilisasi. Biasanya digunakan pada
 alat sidik jari tipe online atau yang harus terhubung dengan computer. 
Data sidik jari yang harus diregistrasi akan langsung disimpan pada 
database yang ada pada harddisk computer.
Keuntungan cara ini adalah kapasitas penyimpanan yang sangat besar,
 sesuai dengan kapasitas harddisk komputer. Kelemahannya adalah proses 
identifikasi yang agak lambat dan wajib adanya computer dalam 
pengoperasiannya.
3.      Data sidik jari disimpan pada kartu pemilik.
Cara ini juga disebut sebagai desentralisasi. Data sidik jari akan 
disimpan pada kartu sang pemilik. Pertama kali sidik jari harus 
diregistrasikan ke mesin, kemudian data sidik jari tersebut akan ditulis
 oleh mesin sidik jari ke kartu tertentu, misalnya mifare card. Proses 
verifikasi dilakukan menggunakan kartu yang telah ada data sidik jari 
tersebut.
Sumber : http://computerscienceofunc.blogspot.com/2012/02/interaksi-manusia-dan-komputer-sidik.html
by: xaverius beny s & andreas hargo 111113003-111113023 
Merakit dan Memprogram Sensor Warna
Setelah tulisan saya yang lalu yang membahas tentang konsep dasar sensor warna,
 sekarang akan dibahas mengenai bagaimana merakit sendiri dan memprogram
 sebuah sensor warna sederhana. Untuk mendeteksi dari sejumlah warna. 
Yang dibutuhkan hanyalah satu LED dan satu sensor seperti sensor 
detektor pemancar inframerah , dapat dilihat pada gambar LED bening dan 
LED hitam (yang sebenarnya adalah phototransistor).
Jika diinginkan digunakan photoresistor 
seperti pada gambar maka digunakan LED hijau dengan photoresistor yang 
diberi pelindung solasi hitam.

Satu 
keuntungan menggunakan LED cerah untuk pengindera robot adalah robot 
dapat melihat dengan sangat jelas ketika cahaya mati. Berikut adalah 
gambar yang diambil dari societyofrobots dimana robot menggunakan 
pengindera warna untuk mendeteksi garis.
Dan jika kita menginginkan tiga warna yang berbeda , kita bisa merakitnya seperti gambar dibawah ini
Memprogram sensor warna relatif sangat 
mudah. Dengan sederhana kita bisa menyalakan LED melalui pin keluaran 
digital, tunggu selama 50ms untuk photoresistor merubah (photoresistor 
memiliki respon yang lebih lamban dibandingkan sensor inframerah) 
pembacaan analognya – setelah itu matikan kembali  LED (jika yang 
dimiliki lebih dari satu LED)
Misalnya jika robot kita memiliki tiga warna LED yang berbeda berikut adalah algoritmanya
Nyalakan LED Hijau
tunggu 50ms
catat pembacaan sensor G
matikan LED Hijau
Nyalakan LED Merah
tunggu 50ms
catat pembacaan sensor R
Matikan LED Merah
Nyalakan LED Biru
tunggu 50ms
catat pembacaan sensor B
matikan LED biru
Dan sekarang dengan mengkombinasikan dengan algoritma similarity matching pada tulisan sebelumnya dengan angka pre-kalibrasi maka robot akan dapat mengidentifikasi target.
Deteksi jarak dengan bayangan
Apa perbedaan antara hijau cerah dengan 
hijau gelap? Perbedaanya hanya terletak pada hijau cerah lebih memiliki 
gelombang elektromaknetik yang dapat dideteksi dan/atau dipancarkan. 
Sebagai contoh  bayangkan bahwa kita memiliki apel hijau dan robot kita 
melakukan pengukuran warna hijau. Kemudian kita memindahkan apel satu 
inchi kebelakang dan kemudian lakukan pengukuran warna lagi. Apa yang 
akan terjadi? Jawabanya sederhana, hanya akan lebih sedikit  cahaya 
hijau dari apel yang mampu mencapai sensor. Jadi bagaimana sifat ini 
dapat berguna? Ya! Untuk pendeteksi jarak. Mari kita lihat grafik 
sebelumnya dimana kita bisa menghitung jarak dari objek
Sayangnya rentang sensor warna memiliki 
rentang yang tidak lebih dari beberapa inchi saja – bergantung pada 
kecerahan dari LED. Jika ingin diakali, maka dapat digunakan pointer 
laser hijau untuk rentang maksimum  atau terapkan sebuah trik yang akan 
saya tunjukkan.
Trik berikut bekerja dengan metode yang 
sama dengan remote TV untuk meningkatkan rentang sensor. Normalnya, 
jika  kita menerapkan sejumlah besar daya ke LED untuk meningkatkan 
kecerahan, maka akan menimbulkan LED terbakar. Tetapi bagaimana jika hal
 tersebut dilakukan pada rentang waktu yang sangat pendek. Maka kita 
mendapat kan kecerahan LED 5kali lipat untuk 5 kali peningkatan deteksi 
jarak.
Kembali ke konsep dasar : bahwa daya 
adalah tegangan  dikalikan arus. LED biasanya hanya bekerja pada 
beberapa miliwatt jika melebihi ini, LED akan terbakar – ini adalah 
sebabnya mengapa kita selalu meletakkan resistor secara seri dengan LED 
(  baca tulisan saya sebelumnya tentang resistor pembatas arus)
Sebagaimana diketahui bahwa daya adalah 
sebuah ukuran dari energi dibagi dengan waktu : Energi/detik. Jadi  
berapa kali tegangan maksimum yang dapat diberikan ke LED sehingga LED 
dapat bersinar selama 50ms tanpa rusak?  Jawabanya adalah  1/0,05 = 20. 
Jadi kita dapat memancarkan sinar LED selama 20ms dengan membuat 
kecerahan hingga 20 kali tanpa merusaknya. Tentu, angka yang pasti 
bergantung pada thermal cooling rate dari LED yang bersangkutan.
Modulasi
Ada metode lain yang bisa digunakan untuk
 meningkatkan rentang deteksi sensor yang disebut dengan modulasi. Ini 
begitu rumit, sehingga tidak akan dibahas disini, namun ini memerlukan 
sensor yang sangat cepat. Intinya adalah kita men-switch pemancar hidup –
 mati bergantian begitu cepat sehingga sensor dapat mengabaikan derau 
latar. Karena itu diperlukan sensor yang sangat cepat. Sensor inframerah
 dapat merespon hingga beberapa mikrodetik, namun sayangnya 
photoresistor hanya mampu merespon hanya beberapa milisekon. Jika 
diinginkan modulasi, akan baik jika digunakan sensor inframerah seperti 
Sharp IR Rangefinder atau dapat  digunakan sensor warna pabrikan  TAOS.
Selamat belajar !!
 post by :
Xaverius Benny Saputro (111113003)
Candra Adi Novianto     (111113004)
Andreas Hargo S.W.      (111113023)
sumber : http://kliktedy.wordpress.com/2010/05/20/merakit-dan-memprogram-sensor-warna/







 
Komentar yang pertama, untuk artikel sensor fototransistor dan sensor garis, tolong diberi sumbernya, aduh malu ya kalau cuma copas (copy paste) tanpa menyebutkan sumber aslinya, seolah-olah Anda sendiri yang membuatnya. Terus yang kedua, untuk semua artikel, termasuk pendeteksi uang dan sensor warna, seharusnya tidak hanya copy paste, tetapi Anda sendiri memodifikasinya dengan kata-kata sendiri, menambah ide, dstnya, sehingga lebih bermanfaat bagi orang lain. Kalau tidak, maka bisa dikatai orang nanti, lihat ini:
BalasHapushttp://sosbud.kompasiana.com/2011/06/07/jangan-jadi-generasi-plagiator-alias-tukang-sontek-please-369397.html
atau ini: http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/30/plagiat-lebih-hina-daripada-copas-514947.html
atau ini: http://muda.kompasiana.com/2011/06/29/mari-kita-bunuh-tukang-copas/