Rotary
encoder adalah divais elektromekanik yang dapat memonitor gerakan dan posisi.
Rotary encoder umumnya menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa
yang dapat diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi sudut
suatu poros benda berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital
oleh rotary encoder untuk diteruskan oleh rangkaian kendali. Rotary encoder
umumnya digunakan pada pengendalian robot, motor drive, dsb.
Rotary encoder tersusun dari suatu piringan tipis
yang memiliki lubang-lubang padabagian lingkaran piringan. LED ditempatkan pada
salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan menuju ke piringan. Di sisi yang
lain suatu photo-transistor diletakkan sehingga photo-transistor ini dapat
mendeteksi cahaya dari LED yang berseberangan. Piringan tipis tadi dikopel
dengan poros motor, atau divais berputar lainnya yang ingin kita ketahui
posisinya, sehingga ketika motor berputar piringan juga akan ikut berputar.
Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat mencapai
photo-transistor melalui lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor akan
mengalami saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang persegi.
Encoder yang biasa digunakan untuk kebutuhan
odometri, biasanya memiliki dua kanal, A dan B. Keduanya memiliki beda fasa 90
derajat.Bila kita memperhatikan kedua gambar di atas (berputar ke kanan dan ke
kiri), kita akan melihat bahwa ketika pulsa pada kanal A, baik sisi positif
maupun negatif, pulsa pada kanal B memiliki logika yang berlawanan. Dengan
melihat kondisi ini maka kita dapat menentukan apakah putaran motor ke kanan
atau ke kiri.
ABSOLUTE ROTARY ENCODER
Absolute encoder menggunakan piringan dan sinyal optik yang diatur
sedemikian sehingga dapat menghasilkan kode digital untuk menyatakan sejumlah
posisi tertentu dari poros yang dihubungkan padanya. Piringan yang digunakan
untuk absolut encoder tersusun dari segmen-segmen cincin konsentris yang
dimulai dari bagian tengah piringan ke arah tepi luar piringan yang jumlah
segmennya selalu dua kali jumlah segmen cincin sebelumnya. Cincin pertama di
bagian paling dalam memiliki satu segmen transparan dan satu segmen gelap,
cincin kedua memiliki dua segmen transparan dan dua segmen gelap, dan
seterusnya hingga cincin terluar.
Tabel
Output Biner, Gray dan Rentang Putaran pada Absolut Encoder 5 - bit
Post kelompok by :
1.
Candra Adi N. (111113004)
2.
Xaverius Beny Saputro (111113003)
3.
Andreas Hargo Satrio W.(111113023)
yang ini kode graynya salah
BalasHapus