TUGAS 4


Rotary encoder adalah divais elektromekanik yang dapat memonitor gerakan dan posisi. Rotary encoder umumnya menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang dapat diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi sudut suatu poros benda berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital oleh rotary encoder untuk diteruskan oleh rangkaian kendali. Rotary encoder umumnya digunakan pada pengendalian robot, motor drive, dsb.
Rotary encoder tersusun dari suatu piringan tipis yang memiliki lubang-lubang padabagian lingkaran piringan. LED ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan menuju ke piringan. Di sisi yang lain suatu photo-transistor diletakkan sehingga photo-transistor ini dapat mendeteksi cahaya dari LED yang berseberangan. Piringan tipis tadi dikopel dengan poros motor, atau divais berputar lainnya yang ingin kita ketahui posisinya, sehingga ketika motor berputar piringan juga akan ikut berputar. Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat mencapai photo-transistor melalui lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor akan mengalami saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang persegi.
Encoder yang biasa digunakan untuk kebutuhan odometri, biasanya memiliki dua kanal, A dan B. Keduanya memiliki beda fasa 90 derajat.Bila kita memperhatikan kedua gambar di atas (berputar ke kanan dan ke kiri), kita akan melihat bahwa ketika pulsa pada kanal A, baik sisi positif maupun negatif, pulsa pada kanal B memiliki logika yang berlawanan. Dengan melihat kondisi ini maka kita dapat menentukan apakah putaran motor ke kanan atau ke kiri.

ABSOLUTE ROTARY ENCODER
Absolute encoder menggunakan piringan dan sinyal optik yang diatur sedemikian sehingga dapat menghasilkan kode digital untuk menyatakan sejumlah posisi tertentu dari poros yang dihubungkan padanya. Piringan yang digunakan untuk absolut encoder tersusun dari segmen-segmen cincin konsentris yang dimulai dari bagian tengah piringan ke arah tepi luar piringan yang jumlah segmennya selalu dua kali jumlah segmen cincin sebelumnya. Cincin pertama di bagian paling dalam memiliki satu segmen transparan dan satu segmen gelap, cincin kedua memiliki dua segmen transparan dan dua segmen gelap, dan seterusnya hingga cincin terluar.



Tabel Output Biner, Gray dan Rentang Putaran pada Absolut Encoder 5 - bit

Post kelompok by :
1.       Candra Adi N.                    (111113004)
2.       Xaverius Beny Saputro  (111113003)
3.       Andreas Hargo Satrio W.(111113023)
 

1 komentar:

masukkan comment